I. Tingkat biodiversity
·
Keanekaragaman gen
Gen adalah factor pembawa sifat
pada makhluk hidup yg terletak di dalam kromosom (dalam nucleus). Susunan gen
dalam tiap makhluk hidup berbeda susunannya. Susunan tersebut menentukan
keanekaragaman gen dalam satu spesies dan menimbulkan variasi yg disebut dengan
varietas.
Contoh ditemukan pada:
-
Pial ayam
-
Betuk wajah manusia, warna rambut, dll
·
Keanekaragaman spesies
Keanekaragaman dalam tingkat
spesies dapat kita temukan di segala tempat. Dalam taksonomi perbedaan ini akan
terlihat lebih jelas pada tingkat taksonomi lebih tinggi. Dalam satu genus saja
terdapat beberapa spesies yg berbeda.
Contohnya saja :
-
Singa, jaguar dan harimau dikelompokan dalam
genus yg sama, yaitu Panthera
-
Kembang sepatu, rosella dan waru dikelompokan
dalam genus Hibiscus
·
Keanekaragaman tingkat ekosistem
Terjadi akibat adanya interaksi
kompleks antara factor abiotic dan biotik. Interaksi biotik terjadi antara
sesama makhluk hidup, sedangkan interaksi biotik-abiotik terjadi antara makhluk
hidup dengan lingkungan (air, mineral, suhu, cahaya, dll). Dengan
beranekaragamnya kondisi lingkungan terbentuklah keanekaragaman tingkat
ekosistem.
Misalnya:
-
Ekosistem pantai
-
Ekosistem hutan hujan tropis, dll
II. Keanekaragaman hayati Indonesia
Terletak di daerah ekuator dan memiliki iklim tropis. Terletak diantara
dua benua (Asia dan Australia), dua samudra (Hindia dan Pasifik), dan dua
wilayah zoogeografi (Orientalis dan Australis) sehingga tidak heran keanekaragaman
di Negara ini sangat tinggi.
·
Tumbuhan
-
Wilayah Sumatra dan Kalimantan didominasi hutan
hujan hujan tropis dan pantainya ditumbuhi bakau. Hutan tropis didominasi oleh
Dipterocarpaceae (keranti,kamper, keruing, dll).
-
Semakin ke timur kelembaban dan curah hujan
semakin menurun.
-
Jawa dan Bali, dapat ditemukan hutan hujan
tropis, hutan monsoon tropic, hutan savanna tropis dan hutan bakau.
-
Wilayah bag tengah Indonesia (Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku) memiliki curah hujan dan kelembaban lebih rendah dari wilayah
lain. Dapat ditemukan savanna tropis, hutan pegunungan dan hutan campuran.
-
Wilayah paling timur (Papua) dipenuhi hutan
tropis, setipe dengan vegetasi di Australia utara (Eucalyptus sp)
Hutan Hujan Tropis |
Hutan Bakau/Mangroove |
Hutan Monsoon |
Hutan Campuran |
Hutan Savanna |
·
Hewan
1)
Indonesia terbagi dua zoogeografi (dibatasi garis
Wallace, membelah selat Makassar hingga selat Lombok). Garis Wallace memisahkan
wilayah oriental (Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan) dengan wilayah Australia
(Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara).
2)
Seorang zoologist Jerman, Weber, mengungkapkan
bahwa hewan-hewan yg ada di Sulawesi tidak semuanya termasuk dalam kelompok
Australis karena juga memiliki sifat-sifat oriental, dia menyimpulkan bahwa
hewan-hewan Sulawesi adalah hewan peralihan.
Weber membuat garis pembatas yg berada di timur Sulawesi
memanjang ke utara menuju kep.Aru (garis Weber). Sebagai bukti di Sulawesi
terdapat opossum dari Australia dan kera maraca dari oriental.
Di Sulawesi terdapat spesies seperti Tarsius spectrum, Macrogalida musschenbroecki, anoa, maleo, dll
3)
Ciri-ciri fauna oriental:
-
Spesies mamalia yg berukuran besar (gajah,
harimau, dll)
-
Berbagai macam kera (primate) terutama di Kalimantan
-
Burung-burung yg dapat berkicau, misal: Leucopsar rothschildi (jalak bali) dan Arborphila hyperithra (ayam hutan
berdada merah)
4)
Ciri-ciri fauna Australis
-
Mamalia berukuran kecil
-
Hewan berkantung
-
Tidak terdapat spesies kera
-
Jenis-jenis burung berwarna indah, seperti
cendrawasih
III. Manfaat biodiversity
Lebih dari 6000 spesies tanaman berbunga telah digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan, papan, dan obat-obatan. Sumber daya hayati laut dan
hewan darat telah banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Contohnya
saja seperti menghasilkan antibiotic dari mikroorganisme, membuat tempe, kecap,
sake,dll dengan bantuan mikroorganisme, menggunakan batang tanaman untuk
memenuhi aspek papan (tempat tinggal, furniture, dll) dan masih banyak lagi.
IV. Kegiatan manusia terhadap
biodiversity
Menyebabkan penurunan ataupun pelestarian.
·
Penurunan biodiversity
-
Perusakan habitat
Seperti dilaksanakannya pembukaan hutan untuk perkebunan
dapat menurunkan biodiversity. Lebih parahnya jika suatu habitat dirusak
(seperti hutan, perkebunan,dll) untuk membangun suatu perkotaan.
-
Penggunaan pestisida
Jika digunakan berlebihan malah dapat meracuni makhluk
hidup lain dan menyebabkan penurunan. Penurunan salah satu populasi dalam
ekosistem akan menyebabkan peledakan populasi lainnya, dan itu tidak baik
karena akan menganggu keseimbangan lingkungan.
-
Pencemaran
Bahan pencemar dari limbah pabrik, rumah tangga, asap kendaraan
bermotor, sampah, dll dapat membunuh makhluk hidup.
-
Penebangan
Penebangan yg dilakukan berlebihan dan tidak bertanggung
jawab akan mengganggu keseimbangan lingkungan yg berujung pada penurunan
biodiversity. Contohnya saja menebang pohon yg merupakan sumber makanan bagi
jenis-jenis tertentu, tentu saja jenis-jenis makhluk hidup yg bergantung
padanya akan kesulitan mencari makan dan akhirnya berujung pada penurunan itu
sendiri.
-
Seleksi
Mempercepat kepunahan makhluk hidup, dapat terlihat pada
penanaman tanaman unggul (hanya diambil yg mempunyai sifat unggul, menyebabkan
kepunahan bagi yg tidak unggul) dan pertanian monokultur (menanam satu jenis
saja)
·
Pelestarian
1)
Biodiversity dalam lingkungan dilestarikan untuk
mempertahankan beberapa nilai, yaitu:
-
Nilai ilmiah
Pelestariannya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan.
-
Nilai ekonomi
Menjaga kelestarian berarti menjamin ketersediaan kebutuhan
manusia.
-
Nilai mental spiritual
Alam serasi dan seimbang adalah dambaan setiap manusia.
Kekaguman pada alam dapat meningkatkan keimanan pada Tuhan YME.
-
Nilai keindahan dan keselarasan
Alam yg seimbang menjamin keselarasan proses yg berlangsung
di dalamnya
2)
Penghijauan
Menanam berbagai jenis tanaman kemudian merawatnya dengan
baik.
3)
Pemuliaan tanaman
Usaha membuat varietas unggul tetapi tidak menghilangkan yg
tidak unggul. Dapat dilakukan dengan perkawinan silang menghasilkan varian
baru. Contohnya nuftah pisang di Yogya.
4)
Pembiakan In-situ dan Ex-situ
Hewan dan tanaman langka yg rawan punah dapat dikonservasi
dalam pembiakan secara in-situ, yaitu pembiakan di habitat aslinya. Contohnya
cagar alam di Ujung Kulon untuk melestarikan badak bercula satu dan Taman
Nasional Komodo. Pembiakan di luar habitat asli yg dibuat mirip dengan aslinya
disebut ex-situ, seperti kebun binatang.
5)
Perlindungan alam
a.
Dibedakan menjadi 3:
-
Perlindungan alam ketat
Keadaan alam dibiarkan menurut kehendaknya tanpa campur
tangan manusia. Biasanya bertujuan untuk kepentingan penelitian. Contohnya
pulau panaitan.
-
Perlindungan alam terbimbing
Keadaan alam tidak dibiarkan begitu saja tetapi dibina oleh
para ahli. Misalnya kebun raya Bogor.
-
Taman nasional
Daerah luas tanpa bangunan tinggal dan dapat berfungsi
untuk sarana rekreasi. Seperti taman nasional Leuser, Bukit Barisan Selatan,
dll
b.
Perlindungan alam dengan tujuan tertentu
-
Perlindungan geologi
Terhadap formasi geologi agar tidak rusak
-
Perlindungan alam botani
Terhadap spesies tumbuhan tertentu agar tidak punah
-
Perlindungan alam zoology
Terhadap hewan tertentu yg terancam punah dan
mengembangkannya
-
Perlindungan margasatwa
Terhadap satwa langka yg terancam punah akibat pemburuan.
Beberapa usaha telah dilakukan seperti membuat UU pemburuan (menentukan
batas-batas daerah pemburuan, masa berburu, jenis yg boleh diburu,dll),
membiakan hewan-hewan langka yg hampir punah (misalnya penangkaran),
memindahkan hewan-hewan hampir punah ke tempat yg lebih aman, mengambil telur
hewan-hewan tertentu untuk kemudian menetaskannya, memelihara, membiakannya
kemudian mengembalikannya ke habitat semula.
No comments:
Post a Comment